Minggu, 31 Januari 2010

Hari-hari Baru

0 komentar
Mulai besok tanggal 1 Februari 2010, aku mulai pkpa... rasanya gimana ya...???
question penasaraaaan.... tapi smoga smua baek-baek aja.....

gara-gara pkpa ini, buat 2 bulan ke depan aku pindah kosan... ada enaknya tapi ada juga ga enanknya...
enaknya ni kos baru aku baguuuus
pika21 lebih bagus dari yang sebelomnya...
ga enaknya disni sepi ga ada tipi ga ada kipas angin juga
pika18 huuuftttt.................

Tadi pas awal masuk kos baru rasanya aneeeh banget... sepi buanget... da gitu aku sendirian.. uda sempet berpikir pengen pulang ke rumah aja
:argh:

tapi biarpun aku sendirian... aku harus tetep semangat..!!

SEMANGAAAAT...!!!
pucca_love_11

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

Selasa, 12 Januari 2010

Januari

0 komentar


Bulan ini bulan "JANUARI" katanya si hujan sehari-hari. tapi bener kok... ditempat aku hampir tiap hari ujaaaan mulu. enak si jadi adem n ga berdebu. tapi kalo kebanyakan repot juga...

Repot ngapain..?? banyak lah... misalnya kalo mo kuliah malah ujan kan jadi males :x trus buad anak kosan kata aku ni kalo mo cari makan pas sore trus malah ujan, bisa2 ga jadi maem de...

Yang paling penting nasib cucian baju aku yang susah keringnya :@ blom kering uda ditumpukin ma cucian anak kos laen. huduuuuuuuuuuuuuuuuuh....
padahal nyucinya kan da sekuat tenaga.. hohoo lebay ya :D

Moga2 ujannya ga tiap hari nih... lama2 bisa banjir tooo...

kan Semarang kaline banjir :p

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

Kamis, 07 Januari 2010

Akhirnya Datang Jugaaaa

0 komentar



Waaa... uda mendekati tanggal 11 Januari 2010 niy... da waktunya UAS.. 2 minggu yang akan menentukan tuh.. hohohooo... semoga nanti aku bisa melewati UAS dengan lancar :) dan bisa dapet hasil yang baik... ayo bersemangaaaat :D

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

Rabu, 06 Januari 2010

Kami BerSahabaT dan Kami shuKa Maem (^^,)

0 komentar

Ini niiyyy.... sahabat aku pas kuliah......

kita paling suka kumpul ngobrol n makan. hahahaaa.......
:scream:

kita juga suka poto-poto dimana saja dan kapan saja



tapeee jangan lupa bawa sisir n kaca sbelom putu >.<


bentar lagi kita bakal terdampar sendiri-sendiri......
::(
tapi aku harap kita bisa tetep seakrab sekarang...
:ayuk:

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

Ternyata tanpamu...!!

1 komentar

Huummb… inget ma lagunya lusi yang liriknya gini niiih… “ternyata tanpamu langit masih biru. Ternyata tanpamu bungapun tak layu. Ternyata dunia tak berhenti berputar walau kau bukan milikku”

Waaah.. enaknya kalau abis patah hati kita bisa langsung sadar kaya di lagu itu ya..??? sadar kalo tanpa dya yang sebelumnya kita sayang n dah jadi bagian hidup kita, kita tetep bisa bertahaaaaaaaaaaaaaaaaaaanMyEm0.Com


Tapi kadang sulit si buat ngelepas orang yang kita sayang. Ada hal-hal yang terasa dalem (syulit diungkapkan pake kata2) pokoke sulit melupakannya deh..MyEm0.Com


Kemaren2 ini aku sempet dicurhati sama temen yang katanya ga bisa melupakan mantannya, katanya masih sayang n cinta. Huaaaa… padahal kan da putus beberapa taon yang lalu.
Trus ini kenapa ya…?? Binun juga waktu dicurhati gitu. Soalnya juga aku juga kadang belom bisa melupakan seseorang yang dulu pernah deket ma aku

MyEm0.Com Weeew… malah curcol..!!

Jadi sebenernya apa ya yang harus dilakukan setelah kejadian yang menyakitkan itu..?? kalo aku pertama mesti nanis dulu nih… biar lega n plong
nangih trus abis itu boboooo (ampe puas) ampe pas bangun aku menyadari mataku da bengkak segede baksoMyEm0.Com Abis itu mesti bakal sediiiih banget. Tapi aku mengikuti saran dari temenku. Biarin rasa sakit ini tetep terasa hingga kita sadar kalo dya emang bukan punya kita........


Satu hal yang harus segera kita ngerti kalo kita ga boleh menyia-nyiakan hidup kita setelah itu, heloooo hidup kita harus tetep berjalan...!!


Cari kesibukan sebanyak mungkin. Apa beresin kamar kita, jalan ma temen2, baca buku, nonton tv, nge gym, nyapu ngepel rumah. Banyak lah kegiatan yang bisa kita pilih biar rasa ga enak ini tergeser sedikit demi sedikit… udah terbukti kok MyEm0.Com

Kalo da ga sibuk gimana..?? ya kalo da ga sibuk gitu emang masi inget dya sih… tapi yang aku tau yang kita rasain saat itu kan luka (makane sakit). Menurut yang aku pelajari luka kan bisa sembuh, jadi luka ini juga bisa sembuh. Tinggal masalah waktu aja…

Yang penting jangan putus asa n jangan sia2kan hidupmu karena dya yang uda menyakiti kita masih banyak orang laen yang sayang sama kita love

Jadi ternyata tanpamu langit masih biru, ternyata tanpamu bungapun tak layu, ternyata dunia tak berhenti berputar walau kau bukan milikkuuu…MyEm0.Com

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

DeaR..... Diare

1 komentar

Hampir semua orang pernah sakit diare dan mereka biasanya langsung bisa mendefinisikan kalo sedang sakit diare. Walaupun gitu aku pengen membahas sedikit tentang diare, biar apa yang uda kita tau tentang penyakit ini semakin banyak dengan membaca posting ini.

DIARE adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya, tinja berbentuk encer atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat.
Menurut WHO diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari.

Diare dibagi menjadi 2 macam bila dilihat dari lamanya :
1. Diare akut
2. Diare kronik

Berdasarkan penyebabnya diare dibagi menjadi :
1. Diare spesifik
2. Diare non spesifik

DIARE AKUT
  • Adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
  • Diare akut umumnya disebabkan oleh infeksi, baik bakteri, parasit maupun virus.
  • Penyebab lainnya adalah toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi.
  • Diare yang diakibatkan oleh infeksi dapat disebabkan oleh masukan makanan atau minuman yang terkontaminasi, makanan yang tidak matang bahkan disajukan tanpa dimasak.
  • Patogenesis diare karena infeksi bakteri terbagi dua, yaitu : bakteri noninvasif (enterotoksigenik) dan bakteri enteroinvasif.
  • Bakteri noninvasif memproduksi toksin yang terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Sedangkan pada bakteri enteroinvasif, diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi dan bersifat sekretorik eksudatif, cairan dapat bercampur lender dan darah.
  • Pasien dengan diare akut karena infeksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, demam dan diare.
  • Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan, yaitu : koleriform yaitu diare yang terutama terdiri atas cairan saja dan disentriform yaitu diare dengan lendir kental kadang-kadang darah.

DIARE KRONIK
  • Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu (pada orang dewasa) dan dua minggu (pada bayi dan anak).
  • Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui.
  • Diare kronik dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : diare osmotik, diare sekretorik dan diare inflamasi.
  • Diare osmotik terjadi karena adanya faktor malabsorbsi akibat adanya gangguan absorbsi karbohidrat, lemak atau protein dan tersering adalah malabsorbsi lemak. Feses berbentuk steatore.
  • Diare sekretorik terjadi karena adanya gangguan transport akibat perbedaan osmotik intralumen dengan mukosa yang besar sehingga terjadi penarikan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Feses akan seperti air.
  • Diare inflamasi adalah diare dengan kerusakan dan kematian enterosit disertai peradangan. Feses berdarah. Kelompok ini paling sering ditemukan.

PENATALAKSANAAN
  1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan, yaitu menggunakan oralit.
  2. Identifikasi penyebab diare spesifik atau non spesifik. Nonspesifik menggunakan obat yang bersifat suportif dan simtomatik, sedangkan spesifik menggunakan antimikroba yang sesuai.
  3. Terapi definitif : pemberian edukasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi sangat berarti, selain terapi farmakologi.

TERAPI FARMAKOLOGI
  1. Pada diare kronik (lebih dari 14 hari) penyebabnya kemungkinan adalah infeksi intestinal, inflamasi, malabsorbsi, obat-obat tertentu dan gangguan motilitas usus. Jika diagnosis tidak dapat ditegakkan, diberikan pengobatan simptomatik seperti : terapi rehidrasi, hentikan penyebab diare potensial, sesuaikan diet atau terapi dengan loperamid atau zat adsorben.
  2. Terapi diare akut (kurang dari 3 hari) yang tidak disebabkan oleh infeksi adalah terapi simptomatik seperti : terapi rehidrasi, pemberian loperamid atau adsorben dan diet. Sedangkan yang disebabkan oleh bakteri menggunakan antibiotik yang sesuai.
  3. Loperamid sering direkomendasikan untuk diare akut atau kronik.
  4. Adsorben (kaolin, pectin dan arang aktif), bekerja dengan mengabsorbsi secara non spesifik terhadap nutrient, toksin, obat atau zat-zat pembantu pencernaan. Obat ini jika diberikan dengan obat lain dapat mengurangi bioavailabilitasnya.
  5. Bismuth subsalisilat sering digunakan untuk 1. Terapi diare akut (<> 14 hari)pengobatan atau pencegahan, mempunyai efek antisekretori, antiinflamasi dan antibacterial.
  6. Antibiotika perannya hanya jika diare disebabkan oleh infeksi. Kebanyakan diare bukan karena infeksi atau non spesifik yang akan sembuh dengan sendirinya.

Senin, 04 Januari 2010

DM ooooh... DM si Diabetes Mellitus

0 komentar

Kita sering mendengar tentang DM. Sebenernya DM atau Diabetes Mellitus itu apa sih?? Diabetes mellitus adalah sekumpulan dari gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemi dan abnormalitas metabolisme dari karbohidrat, lemak dan protein. Gangguan ini menimbulkan komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.

Semua hal diatas merupakan hasil dari defect sekresi insulin baik mutlak atau relatif, dan berkurangnya sensitivitas jaringan terhadap insulin atau keduanya. Gejala yang menyertai DM (hiperglikemia) adalah 3 P (polidipsi, polifagi dan polidipsi), BB berkurang, kelelahan dan adanya infeksi berulang (misalnya kandidiasis vagina).

DM sendiri ada beberapa tipe, yaitu :
  • DM tipe I (insulin dependent atau juvenile onset diabetes) kejadiannya kira-kira 10% dari total kasus DM. DM tipe ini dapat berkembang sejak usia muda yang disebabkan karena adanya kerusakan sel β-pankreas yang menyebabkan kekurangan sekresi insulin secara mutlak.
  • DM tipe II (DM tidak tergantung insulin atau DM dewasa, karena umumnya muncul pada pasien usia > 40 tahun), jumlahnya kira-kira 90% dari total DM. DM tipe ini ditandai dengan adanya resistensi insulin atau defisiensi insulin atau gabungan keduanya. Resistensi insulin ditandai dengan adanya peningkatan lipolisis dan peningkatan produksi asam lemak bebas, peningkatan produksi gula di hepar dan pengurangan intake gula ke sel otot. DM tipe II terjadi ketika gaya hidup dengan asupan kalori berlebihan, kurang olah raga, obesitas dan ada dukungan faktor genetik.
  • Uncommon cause DM (1-2%) termasuk karena gangguan endokrin, gestational DM, pankreatitis dank arena obat-obat tertentu seperti : glukokortikoid, niasin dan alfa interferon.
  • Komplikasi mikrovaskuler : retinopati, neuropati, nephropati dan komplikasi makrovaskuler seperti penyakit koroner pada heart disease, stroke dan gangguan pembuluh perifer.

Bagaimana diagnosis DM..?? keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl atau glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Bila hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosis DM. Untuk diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa. Sekurang-kurangnya diperlukan kadar glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain atau TTGO yang abnormal.

Trus kapan ya kita perlu waspada..??
  • Pemantauan terjadi DM tipe II harus dilakukan setiap 3 tahun bagi orang yang usianya ≥ 45 tahun, dan lebih sering bagi orang yang ada riwayat DM pada keluarganya, obes dan jarang olah raga.
  • Gangguan glukosa darah puasa, jika glukosa darah puasa ≥ 110 mg/dl tetapi <>
  • Gangguan toleransi glukosa, jika setelah 2 jam dari tes toleransi glukosa kadarnya ≥ 140 mg/dl tetapi <>

Dalam jangka pendek penatalaksanaan DM bertujuan untuk menghilangkan keluhan/gejala DM. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi. Tujuan tersebut dilaksanakan dengan cara menormalkan kadar glukosa, lipid dan insulin. Untuk mempermudah tercapainya tujuan tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan mengajarkan kegiatan mandiri.

  1. Perencanaan makan (meal planning). Pada konsensus PERKENI dianjurkan santapan komposisi seimbang berupa karbohidrat (60-70%), protein (10-15%) dan lemak (20-25%). Apabila diperlukan, santapan dengan komposisi karbohidrat sampai 70-75% juga memberikan hasil yang baik, terutama untuk golongan ekonomi rendah. Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Jumlah kandungan kolesterol <>
  2. Latihan jasmani. Dianjurkan latihan jasmani teratur, 3-4 kali tiap minggu selama ± 0,5 jam yang sifatnya sesuai CRIPE (Continous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance training). Latihan dilakukan terus menerus tanpa henti, otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, selang selin antara gerak cepat dan lambat, berangsur-angsur dari sedikit ke latiha yang lebih berat secara bertahap dan bertahan dalam waktu tertentu. Latihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda dan mendayung.
  3. Obat berkhasiat hipoglikemik. Jika pasien telah melakukan pengaturan makan dan kegiatan jasmani yang teratur tetapi kadar glukosa darahnya masih belum baik, dipertimbangkan pemakaian obat berkhasiat hipoglikemik (oral/suntikan).

SULFONILUREA
  • Mekanisme kerja : meningkatkan sekresi insulin, sensitivitas jaringan terhadap insulin serta menurunkan sekresi glukagon.
  • Ada tiga macam sulfonilurea, yaitu short acting (contoh : Tolbutamin), intermediate acting (contoh : Acetoheksamid, Tolazamid, Gliburid dan Glipizide) dan long acting (contoh : Klorpropamid dan Glibenklamid).
  • Sulfonilurea digunakan pada terapi DM tipe II.
  • Kontaindikasi penggunaan sulfonilurea adalah ibu menyusui, ketoasidosis dan insufiensi ginjal. Sulfonilurea long acting sejauh mungkin dihindari penggunaannya pada lansia.

BIGUANID
  • Biguanid meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan perifer dan pengambilan glukosa dan menghambat glukoneogenesis.
  • Contoh obat golongan biguanid adalah metformin.
  • Obat ini dianjurkan untuk pasien gemuk (IMT>30) sebagai obat tunggal. Pasien dengan berat badan lebih (IMT 27-30) dapat dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea.
  • Dalam kerjanya memerlukan adanya insulin.
  • Karena tidak merangsang sekresi insulin maka tidak akan menimbulkan efek samping hipoglikemi.
  • Pada awal penggunaan mungkin menimbulkan gangguan lambung atau diare yang akan berkurang jika diminum bersama makanan.

GLIZATON
  • Contoh obat golongan glizaton adalah troglitazon, rosiglitazon dan pioglitazon.
  • Mekanisme kerja obat ini diduga menyebabkan penurunan resistensi perifer.
  • Efek samping dari obat ini adalah edema dan peningkatan berat badan, serta retensi air yang memicu gagal jantung kongestif.

MEGLITINID
  • Contoh obat golongan ini adalah repaglinid dan nateglinid.
  • Cara kerjanya sama seperti sulfonilurea.
  • Obat ini diminum 30 menit sebelum makan dan tidak boleh diminum bila tidak makan.
  • Kemungkinan menaikkan berat badan seperti golongan sulfonilurea.

ACARBOSE
  • Cara kerjanya menghambat enzim α-glukosidase, yaitu enzim yang berfungsi menguraikan polisakarida atau oligosakarida dan sukrose menjadi glukosa.
  • Efek sampingnya berupa platulen, diare dan gannguan gastrointestinal.

INSULIN
indikasi penggunaan insulin pada NIDDM adalah :
  • DM dengan berat badan menurun cepat/kurus.
  • Keoasidosis, asidosis laktat dan koma hiperosmolar.
  • DM yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi berat dll)
  • DM dengan kehamilan/DM gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
  • DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosis maksimal atau ada kontraindikasi dengan obat tersebut.

Daftar Pustaka
Anonim. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.
Priyanto. 2009. Farmakologi dan Terminologi Medis. Jakarta : Leskonfi.

Minggu, 03 Januari 2010

Slamat Ulang Taon Si Pintar... ojo lemod yoo...

0 komentar


Kapan si ultah kamu?? tanggal berapa?? bulan apa?? taon brapa??
sama kaya kita ni... si pintar aku juga punya tanggal ultah looo... lebih tepatnya tanggal 31 Desember.

trus pertanyaan berikutnya.. sapa si pintar?? si pintar ntu hp aku yang bernomor smart.. wkwkwk :D kok bisa sipintar ultah tanggal segitu?? ya iyalah... soalnya hp itu aku beli pas tanggal 31 Desember 2008 :D wah umurnya da 1 taon looh!!

pas itu aku belinya di salah satu mall di Semarang.. tepatnya di DP mall, disono noo deketnya seribu pintu alias lawang sewu.. belinya dianter nulul (makasi nuluuul)
yang mesti hp ini termasuk yang keluaran pertama. kayaknya si gitu :p soalnya waktu itu belinya masi 285 ribu (lupa-lupa ingat.. wkwkwk..)trus juga masi dapet bonus 6 bulan gratis internet unlimited.. horay horay :D

Duluuu butuh perjuangan juga pas awal2 internetan pake smart... ampe pake acara nyulik tutup panci punya mama :x alkisah pas aku baca di salah satu blog, si pemilik ni pake wajan ato penggorengan buat mancing sinyal. tapi karena wajan aku ni buat goreng2. ya uda pake tutup panci sajah.. hasilnya?? ya lumayan lah :D sinyal cukup tertangkap dengan baik. wkwkwk :p

Untungnya sekitar bulan mei smart masang tower di deket kos. jadinya si pintar bisa makin cepet larinya. pokonya si pintar ini da banyak membantu deh.. mulai buat kegiatan kuliah sampe kegiatan beredar di dunia maya :p

Yang penting harganya tu loo.. muraaaah. pas buat kantong saya yang masih mahasiswa n tergantung suntikan dana dari mama papa :D sekarang si pintar ni dah 1 taun... suka duka kita lewati bersama. menangis dan tertawa. sambil menyelam minum air pula (cari jurnal plus pesbukan) wkwkwk :p

Satu pintaku smoga kamu panjang umur n tetep setia sama aku :) ga lupa biar kamu tetep murah n yang pasti, please jangan lemodisasi :# huhuhu ga tau kenapa si pintar aga lemodisasi akhir2 ni :@ mungkin karena penggemar makin banyak. jadinya rebutan deee...

skali lagi slamad ulang taon si Pintar :)

Cup Cup Mwaaaah (•˘з˘•)

Jumat, 01 Januari 2010

Sepsis..?? Apaan tuh..??

0 komentar

Infeksi adalah istilah untuk menamakan keberadaan berbagai kuman yang masuk ke dalam tubuh manusia. Bila kuman berkembang biak dan menyebabkan kerusakan jaringan disebut penyakit infeksi. Pada infeksi terjadi jejas sehingga timbulah reaksi inflamasi. Meskipun dasar proses inflamasi sama, namun intensitas dan luasnya tidak sama, tergantung luas jejas dan reaksi tubuh. Inflamasi akut dapat terbatas pada tempat jejas saja atau dapat meluas serta menyebabkan tanda dan gejala sistemik.

SEPSIS didefinisikan sebagai respons inflamasi sistemik karena infeksi. Respons inflamasi ini terjadi karena invasi mikroorganisme ke dalam jaringan. Sepsis dapat disebabkan oleh virus, kuman Gram negatif, kuman Gram positif dan jamur. Saat ini infeksi kuman Gram negatif masih merupakan penyebab utama sepsis tetapi didapatkan peningkatan infeksi kuman Gram positif dan jamur sebagai penyebab sepsis. Pada pemeriksaan mikrobiologi didapatkan tidak semua kuman dapat ditemukan dalam darah atau lokasi dugaan terjadinya infeksi.

Seseorang yang terkena sepsis akan menunjukkan tanda atau gejala paling sedikit dua dari kriteria-kriteria berikut dari sindrom respon peradangan sistemik atau systemic inflammatory response syndrome (SIRS):
  • denyut jantung yang meningkat (tachycardia) >90 detak per menit waktu istirahat
  • temperatur tubuh tinggi (>100.4F atau 38C) atau rendah (<96.8f>
  • kecepatan pernapasan yang meningkat dari >20 napas per menit atau PaCO2 (tekanan parsial dari karbondioksida dalam arteri darah) <32>
  • jumlah sel darah putih yang abnormal (>12000 sel/µL atau <4000>10% bands [tipe yang belum matang dari sel darah putih])

SEPSIS dibedakan dari SIRS oleh kehadiran patogen yang diketahui. Misalnya SIRS dan kultur darah yang positif untuk menunjukkan keberadaan patogen sepsis. Tanpa diketahui infeksi, kita tidak dapat mengklasifikasikan gejala di atas sebagai sepsis, hanya SIRS.
  1. Sepsis adalah SIRS ditambah tempat infeksi yang diketahui (ditentukan dengan biakan positif terhadap organisme dari tempat tersebut).
  2. Sepsis Berat adalah sepsis yang berkaitan dengan tidak berfungsinya organ, hipoperfusi atau hipotensi. Hipoperfusi dan ketidaknormalan perfusi termasuk (tetapi tidak terbatas) asidosis laktat, oligouria atau perubahan mental akut.
  3. Sepsis dengan Hipotensi adalah Sepsis dengan hipotensi, walaupun diberikan resusitasi cairan bersamaan dengan adanya ketidaknormalan perfusi. Pasien yang menggunakan obat inotropik atau vasopresor mungkin tidak mengalami hipotensi pada waktu ketidaknormalan perfusi diukur.
  4. Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) adalah terjadinya perubahan fungsi organ yang membutuhkan intervensi untuk mempertahankan homeostatis.

Penyebab-penyebab bakteri yang umum dari sepsis adalah gram-negative bacilli (contohnya, E. coli, P. aeruginosa, E. corrodens), S. aureus, jenis-jenis Streptococcus dan jenis-jenis Enterococcus. Jenis-jenis Candida adalah beberapa dari jamur yang paling sering menyebabkan sepsis. Penyebab sepsis terbesar adalah bakteri gram negatif dengan prosentase 60-70% kasus. Sedangkan bakteri gram positif jarang menyebabkan sepsis dengan angka kejadian 20-40% dari keseluruhan kasus.

Faktor resiko terjadi sepsis, antara lain:
  • Pembedahan di bagian tubuh yang terinfeksi atau dibagian tubuh dimana secara normal tumbuh bakteri (misalnya usus)
  • Memasukkan benda asing ke dalam tubuh, misalnya kateter intravena, kateter air kemih atau selang drainase
  • Penderita gangguan sistem kekebalan misalnya akibat terapi anti kanker

Jika tidak segera diatasi, sepsis bisa menyebabkan infeksi di seluruh tubuh (infeksi metastatik). Gejala sepsis tersebut akan menjadi lebih berat pada penderita usia lanjut, penderita diabetes, kanker, gagal organ utama dan pasien dengan granulosiopenia. Yang sering diikuti gejala MODS sampai dengan terjadinya shock sepsis.

Tanda-tanda MODS dengan terjadinya komplikasi :
1. sindrom distres pernafasan pada dewasa
2. koagulasi intravaskuler
3. gagal ginjal akut
4. perdarahan usus
5. gagal hati
6. disfungsi sistem saraf pusat
7. gagal jantung
8. kematian

Infeksi bisa terjadi di dalam selaput otak (meningitis), di dalam kantong jantung (perikarditis), di dalam jantung (endokarditis), di dalam tulang (osteomielitis) dan di dalam sendi-sendi yang besar.

Diagnosis sepsis dapat diketahui jika seorang penderita infeksi tiba-tiba mengalami demam tinggi. Jumlah sel darah putih dalam darah biasanya sangat tinggi. Dilakukan biakan organisme yang ada dalam darah untuk menentukan organisme penyebab infeksi. Namun bakteri mungkin tidak tumbuh dalam biakan darah terutama bila penderita mendapat terapi antibiotik. Oleh karena itu perlu dibuat biakan sampel dari dahak, air kemih, luka atau dari bagian tubuh dimana kateter dimasukkan.

PENATALAKSANAAN SEPSIS yang optimal mencakup eliminasi patogen penyebab infeksi, mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan organ atau renjatan. Vasopresor dan inotropik, terapi suportif terhadap kegagalan organ, dan terapi imunologi bila terjadi respon imun maladaptif host terhadap infeksi.

1. TERAPI ANTIMIKROBA

Merupakan modalitas yang sangat penting dalam pengobatan sepsis. Terapi antibiotik intravena sebaiknya dimulai dalam jam pertama sejak diketahui sepsis berat, setelah kultur diambil. Terapi inisial berupa satu atau lebih obat yang memiliki aktivitas melawan patogen bakteri atau jamur dan dapat penetrasi ke tempat yang diduga sumber sepsis. Oleh karena pada sepsis umumnya disebabkan oleh gram negatif, penggunaan antibiotik yang dapat mencegah pelepasan endotoksin seperti karbapenem memiliki keuntungan, terutama pada keadaan dimana terjadi proses inflamasi yang hebat akibat pelepasan endotoksin, misalnya pada sepsis berat dan gagal multi organ.
Pemberian antimikrobial dinilai kembali setelah 48-72 jam berdasarkan data mikrobiologi dan klinis. Sekali patogen penyebab teridentifikasi, tidak ada bukti bahwa terapi kombinasi lebih baik daripada monoterapi.

Contoh Obat-obat yang digunakan tergantung sumber sepsis adalah :
  1. Untuk pneumonia : sefalosporin generasi ketiga (sefriakson) atau keempat (sefepim) dengan aminoglikosida (gentamisin).
  2. Pneumonia nosokomial : sefepim dan aminoglikosida.
  3. Infeksi abdomen : imipenem-silastatin atau pipersilin-tazobaktam dan aminoglikosida.
  4. Infeksi abdomen nosokomial : imipenem-silastatin dan aminoglikosida atau pipersilin-tazobaktam, dan amfoterizim B.
  5. Kulit atau jaringan lunak : vankomisin dan imipenem-silastatin atau pipersilin-tazobaktam.
  6. Kulit atau jaringan lunak nosokomial : vankomisin dan sefipim.
  7. Infeksi traktus urinaris : siprofloxacin dan aminoglikosida.
  8. Infeksi traktus urinaris nosokomial : vankomisin dan sefipim.
  9. Infeksi SSP : vankomisin dan sefalosporin generasi ketiga atau meropenem.
  10. Infeksi SSP nosokomial : vankomisin dan meropenem.

Regimen obat tunggal biasanya hanya diindikasikan bila organisme penyebab sepsis telah diidentifikasi dan uji sensitifitas antibiotik menunjukkan macam antimikrobial yang terhadapnya organisme memiliki sensitifitas.
Terapi untuk sepsis yang disebabkan oleh Candida dapat digunakan amfoterizim B, agen antifungi azole atau terapi kombinasi dengan fluconazole dan amfoterizim B.

2. TERAPI SUPORTIF

a. Resusitasi
Mencakup tindakan airway (A), breathing (B), circulation (C). Perubahan status mental atau penurunan tingkat kesadaran akibat sepsis memerlukan perlindungan langsung terhadap jalan nafas pasien. Intubasi diperlukan juga untuk memberikan kadar noksigen lebih tinggi. Ventilasi mekanis dapat membantu menurunkan konsumsi oksigen oleh otot pernafasan dan peningkatan ketersediaan oksigen untuk jaringan lain. Peredaran darah yang terancam dan penurunan bermakna pada tekanan darah memerlukan terapi empirik gabungan yang agresif dengan cairan (ditambah kristaloid dan/atau koloid). Tujuan resusitasi pasien dengan sepsis berat atau yang mengalami hipoperfusi dalam 6 jam pertama adalah mencapai CVP 8-12 mmHg, MAP >65 mmHg, urine >0.5 ml/kg/jam dan saturasi oksigen >70%. Bila dalam 6 jam resusitasi, saturasi oksigen tidak mencapai 70% dengan resusitasi cairan dengan CVP 8-12 mmHg, maka dilakukan transfusi PRC untuk mencapai hematokrit >30% dan/atau pemberian dobutamin (sampai maksimal 20 μg/kg/menit).

b. Vasopresor dan Inotropik
Sebaiknya diberikan setelah keadaan hipovolemik teratasi dengan pemberian cairan adekuat, akan tetapi pasien masih hipotensi. Vasopresor diberikan mulai dosis rendah dan dinaikkan (titrasi) untuk mencapai MAP 60 mmHg atau tekanan darah sistolik 90mmHg. Sebagai vasopresor dan inotropik dapat digunakan dopamin, dobutamin dan norepinefrin. Norepinefrin dapat digunakan dengan dosis 0,01-3 mcg/kg/menit. Dopamin 1-5 mcg/kg/menit. Sedangkan dosis dobutamin 2-20 mcg/kg/menit.

c. Nutrisi
Masukan nutrisi direkomdasikan untuk pasien sepsis untuk meningkatkan energi dan perbaikan nutrisi. Protein ditingkatkan 1,5-2,5g/kg/hari. Kalori dari non protein ditingkatkan antara 25-40 kkal/kg/hari.

d. Kontrol Gula Darah
Kontrol gula darah direkomendasikan untuk pasien sepsis. Pada pasien sepsis kadar gula darah dijaga pada level antara 80-110 mg/dL. Pasien sepsis dengan tingkat glukosa darah yang tinggi diberi insulin dan dilakukan monitoring glukosa dengan frekuensi awal setiap 1 jam, kemudian dilanjutkan 2-4 jam ketika kadar glukosa sudah stabil.

e. Kortikosteroid
Kortikosteroid hanya diberikan pada pasien dengan indikasi insufisiensi adrenal. Pemberian hidrokortison dengan dosis 200-300 mg per hari secara intravena dalam tiga dosis terbagi selama 7 hari. Keadaan tanpa syok, kortikosteroid sebaiknya tidak diberikan dalam terapi sepsis.

3. MODIFIKASI RESPON INFLAMASI

Endogenous activated protein C memainkan peranan penting dalam sepsis: inflamasi, koagulasi dan fibrinolisis. Drotrecogin alfa (activated) adalah nama generik dari bentuk rekombinan dari human activated protein C yang diindikasikan untuk menurunkan mortalitas pada pasien dengan sepsis berat dengan risiko kematian yang tinggi. Drotrecogin alfa merupakan antitrombotik antiinflamasi dan profibrinolitik.

Daftar Pustaka
Anonim. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 7. Tahun 2007-2008.
DiPiro, Joseph. T., dkk. 2005. Pharmacotherapy a Patofisiologic Approach. United States of America : The McGraw-Hill companies, Inc.
Guntur, H. 2007. Sepsis. In : Sudoyo, Aru (et all). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi IV. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.